Senin, 10 Oktober 2016

Model-Model Pembelajaran Terpadu (Model Connected, Webbed, Integrated, Nested)


MAKALAH

Model-Model Pembelajaran Terpadu
(Model Connected, Webbed, Integrated, Nested)


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah:
Pembelajaran Terpadu


Dosen Pengampu:
Drs. Jaino, M.Pd.


Disusun oleh:

1.         Claudia Kartikasari                         (1401512019)
2.         Mikha Lambertus Randongkir        (1401512024)
            


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         LatarBelakang
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Melalui pembelajaran terpadu ini siswa dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi hal-hal yang dipelajarinya. Siswa akan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif.
Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan belajar bagi para siswa sekolah dasar. Bermakna disini memberikan arti bahwa, pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra maupun antar mata pelajaran. Dalam pelaksanaannya, perlu mengikuti prosedur yang dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran terpadu.
Untuk itu, perlu dipelajari persyaratan pelaksanaan pembelajaran terpadu agar pelaksanaannya dapat maksimal dan bermakna bagi peserta didik.Selain itu, perlu dipelajari pula mengenai model-model dari pembelajaran terpadu, sehingga guru dapat memilih model yang tepat pada saat pembelajaran. Manfaat dari pembelajaran terpadu yaitu banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep yang dipelajari oleh siswa.Sebagai guru, haruspandaidalammemilihtopik yang sesuaidalammembimbingpembelajaran.





1.2         RumusanMasalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran terpadu?
2.      Bagaimanakah persyaratan pembelajaran terpadu?
3.      Apa sajakah jenis-jenis model pembelajaran terpadu?
4.      Apakah kelebihan dan kekurangan dari model-model pembelajaran terpadu?

1.3         Tujuan
1.      Mengetahui pengertian model pembelajaran terpadu.
2.      Menjelaskan persyaratan pembelajaran terpadu.
3.      Menjelaskan model-model pembelajaran terpadu beserta kelebihan dan kekurangannya.















BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Model Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran terpadu pada dasarnya agar kurikulum itu bermakna bagi anak. Hal ini dimaksudkan agar bahan ajar tidak digunakan secara terpisah-pisah, tetapi merupakan suatu kesatuan bahan yang utuh dan cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan siswa.
Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antarmata pelajaran.Jika dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas hanya sebanding dengan keterampilan.

2.2       Persyaratan Model Pembelajaran Terpadu
Beberapa hal yang diperlukan sebagai persyaratan pelaksanaan pembelajaran terpadu, antara lain adalah:
1.         Kejelian Profesional Guru
Kejelianprofesional guru, artinya guru yang memiliki sikap profesional akan mampu menangkap berbagai kemungkinan terselenggaranya pembelajaran terpadu. Hal ini diperlukan dalam mengantisipasi pemanfaatan berbagai kemungkinan arahan konseptual antar bidang studi. Pengalaman guru dalam mengajarkan berbagai mata pelajaran dengan karakteristiknya akan semakain meningkatkan kepekaan guru, bahwa ketika mengajarkan suatu konsep atau materi guru akan merasakan lebih bermakna jika dikaitkan, didukung, dan dipadukan dengan konsep atau bahan kajian lain. Keterkaitan, dukungan, atau keterpaduan terjadi secara intra dan antar mata pelajaran. 

2.         Penguasaan Material dan Metodologi
Penguasaanmateridan metodologi, artinya sebagaimana diuraikan pada nomor satu, pengalaman guru akan meningkatkan kepekaan. Hal ini dimaksudkan, bahwa guru berpengalaman memiliki penguasaan materi dan kosep tiap mata pelajaran yang memadai sesuai dengan karakteristik tiap konsep atau bahan kajian, sehingga guru memahami kapan konsep dapat dipadukan dan kapan konsep justru lebih didalami untuk memperkuat konsep tersebut. Kepekaan dan penguasaan akan memudahkan guru memilih cara dan teknik bagaimana mengaitkan, mengurutkan, mendukung, ataumemadukanantarkonsepdanantarmateri.

3.         Wawasan Kependidikan
Wawasankependidikan yang mampumembuat guru selalu waspada untuk memanfaatkan setiap keputusan dan tindakannya untuk memberikan urusan nyata bagi pencapaian tujuan utuh pendidikan. Dalam hal ini guru mampu menyadari bahwa pembelajaran bukan penumpukan dan penguasaan materi, akan tetapi suatu upaya memperoleh berbagai kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan, memperoleh, dan memperkuat informasi ilmiah. Kebermaknaan dan kemandirian belajar merupakan salah satu aspek yang menjadi pertimbangan guru melaksanakan pembelajaran. Tumbuhnya sikap positif dalam belajar, minat dan motivasi belajar, semangat, serta keterlibatan emosional dalam belajar merupakan hasil belajar yang sering kurang diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran konvensional. Dengan demikian, wawasan guru tentang bagaimana memanfaatkan berbagai keputusan dan tindakan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian tujuan utuh pendidikanyaknitujuaninstruksionaldandampakpengiring.


2.3       Jenis-jenis Model Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu menurut Robin Fogarty  (1991) terdapat  sepuluh model dalam merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu:
1.         Model Terhubung(Connected)
Model Terhubung(Connected)merupakan model yang menghubungkanataumengaitkantema, konsep, teori yang menjadiprasyaratatauberhubungansehinggamenjadibelajar yang bermakna. Kaitanantartema, konsep, maupunteorihanyapadasatumatapelajaran.Keterkaitanbukanhanyasekedarhubungansecaraotomatisterjadi, melainkankoneksiiniterjadidikarenakantelahdirencanakansebelumnyaoleh guru sehingga proses pembelajaranmenjadilebihbermakna.
Contoh:        -    Guru menghubungkan/menggabungkankonsepmatematikatentanguangdengankonsepjualbeli, untungrugi, simpanpinjam, danbunga.
-             Gurumenghubungkankonseppecahandengandesimal, danpecahandenganuang, tingkatan, pembagian, rasio, dansebagainya.

2.         Model JaringLaba-laba (Webbed)
Model inibertolakdaripendekatantematissebagaipemandubahandankegiatanpembelajaran.Dalam  hubunganinitemadapatmengikatkegaiatan  pembelajaranbaikdalammatapelajarantertentumaupunlintasmatapelajaran.Model JaringLaba-laba (Webbed)merupakansalahsatu model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik.Menurut Padmonodalambukunya PembelajaranTerpadu menyatakan Webbedmenyajikanpendekatantematikuntukmengintegrasikanmatapelajaran.Satutema yang suburdijaringlaba-labakanuntukisikurikulumdanmatapelajaran.Mata pelajaranmenggunakantemauntukmenyelidikikeseuaiankonsep, topik, dan ide-ide.Karakteristikpendekatantemainiuntukmengembangkankurikulumdimulaidengansatutemamisalnya “transportasi”, “penyelidikan”, dan lain-lain.



Contoh:      -    Siswadan guru menentukan tema misalnya air, maka guru-guru mata pelajaran dapat mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari PDAM yang tergabung dalam mata pelajaran Matematika, IPS, IPA, danBahasa.

3.         Model Keterpaduan (Integrated)
Model Integratedmerupakanpemaduansejumlahtopikdarimatapelajaran yang berbeda, tetapiesensinyasamadalamsebuahtopiktertentu. Topikevidensi yang semulaterdapatdalampelajaranMatematika,Bahasa Indonesia, IPA,  dan IPS agar tidakmembuatmuatankurikulumberlebihan, cukupdiletakkandalammatapelajarantertentu, misalnya IPA.Pembelajaran yangmenggabungkanbidangstudidengancaramenemukanketerampilan, konsep,dansikap yang salingberhubungan di dalambeberapabidangstudi. Pendekatan yang digunakanadalahpendekatanantarbidangstudi.
Contoh:      -     Padaawalnya guru menyeleksikonsep-kpnsepketerampilandannilaisikap yang diajarkandalamsatu semester daribeberapamatapelajaran,misalnya: Matematika, IPS, IPA danBahasa. Selanjutnyadipilihbeberapakonsep, keterampilandannilaisikap yang memilikiketerhubungan yang eratdantumpangtindih di antarabeberapamatapelajaran.

4.         ModelSarang(Nested)
Model Nestedmerupakanpemaduanberbagaibentukpenguasaankonsepketerampilanmelaluisebuahkegiatanpembelajaran.Modelpembelajaraninimerupakanpengintegrasiankurikulumdalamsatudisiplinilmudenganmemfokuskanpadasejumlahketerampilanbelajar yang ingindilatihkanoleh guru kepadasiswasatu unit pembelajaranuntukketercapaianmateripelajaran (content) yang meliputiketerampilanberfikir (thinking skill), keterampilansosial (social skill), danketerampilanmengorganisir (organizing skill) Fogarty (1991: 23).



Contoh:      -    Pada jam-jam tertentu guru memfokuskankegiatanpembelajaranpadapemahamanbentuk kata, maknakata,danungkapandengan saran pembuahanketrampilandalammengembangkandayaimajinasi, dayaberfikirlogis, menentukanciribentukdanmakna kata-kata dalampuisi, membuatungkapandanmenulispuisi.

2.4      KelebihandanKekurangan Model-model Pembelajaran Terpadu
2.4.1        Model Terhubung(Connected)
1)        Kelebihan
Kelebihan yang diperolehdalamModel Connected ini adalah adanya hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dansiswadiberikesempatanuntukmelakukanpedalaman, tinjauan, memperbaikidanmengasimilasigagasansecarabertahap.Siswamemperolehgambaransecaramenyeluruhtentangsuatukonsepsehingga transfer pengetahuanakansangatmudahkarenakonsep-konseppokokdikembangkanterus-menerus.
2)        Kekurangan
Kekurangan dalam model ini, model inibelummemberikangambaran yang menyeluruhkarenabelummenggabungkanbidang-bidangpengembangan/matapelajaran lain.

2.4.2        Model JaringLaba-laba (Webbed)
1)        Kelebihan
Kelebihan pendekatanjaringlaba-labauntukmengintegrasikankurikulumadalahfaktormotivasisebagaihasilbentukseleksitema yang menarikperhatian paling besar, faktormotivasisiswajugadapatberkembangkarenaadanyapemilihantema yang didasarkanpadaminatsiswa.
2)        Kekurangan
Kekurangan model iniadalahbanyak guru sulitmemilihtema. Merekacenderungmenyediakantema yang dangkalsehinggakurangbermanfaatbagisiswa, dan guru seringkaliterfokuspadakegiatansehinggamateriataukonsepmenjaditerabaikan.
2.4.3        Model Keterpaduan (Integrated)
1)        Kelebihan
Kelebihan dari model ini,yaitusiswasalingmengaitkan, salingmenghubungkandiantaramacam-macambagiandarimatapelajaran.Keterpaduansecarasuksesdiimplementasikan, pendekatanbelajar yang lingkunganbelajar yang ideal untukhariterpadu (integrated day) secaraeksternaldanuntukketerpaduanbelajaruntukfokus internal. Selainitu model inijugamendorongmotivasimurid.

2)        Kekurangan
Kekurangannya,yaitu model inisulitdilaksanakansecarapenuh; membutuhkanketerampilantinggi, percayadiridalamprioritaskonsep, keterampilandansikap yang menembussecaraurutdarimatapelajaran; danmembutuhkan model timahlipadabidangdanmerencanakandanmengajarbersama.

2.4.4        ModelSarang(Nested)
1)        Kelebihan
Kelebihan model ini,yaitu guru dapatmemadukanbeberapaketerampilansekaligusdalampembelajaransatumatapelajaran, memberikanperhatianpadaberbagaibidangpentingdalamsatusaatsehinggatidakmemerlukanpenambahanwaktudan guru dapatmemadukankurikulumsecaraluas.
2)        Kekurangan
Kekurangannyaadalahapabilataanpaperencanaan yang matangmemadukanbeberapaketerampilan yang menjadi target dalamsuatupembelajaranakanberdampakpadasiswadimanaprioritaspelajaranmenjadikabur.




BAB III
PENUTUP

3.1              Simpulan
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.Beberapa hal yang diperlukan sebagai persyaratan pelaksanaan pembelajaran terpadu, antara lain adalah:
1.         Kejelian Profesional Guru
2.         Penguasaan Material dan Metodologi
3.         Wawasan Kependidikan
Jenis-jenis Model Pembelajaran Terpadu ialah:
1.         Model Terhubung(Connected)
2.         Model JaringLaba-laba (Webbed)
3.         Model Keterpaduan (Integrated)
4.         ModelSarang(Nested)

3.2              Saran
1.      Sebagai seorang calon pendidik, kelak harus memiliki inovasi, mengembangkan kreatifitas danmeningkatkan prestasi untuk menerapkan berbagai model pembelajaran terpadu.
2.      Seorang pendidik harus menaati prasyarat untuk menerapkan model pembelajaran terpadu.
3.      Kepala Sekolah dan institusi pendidikan hendaknya mendukung pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menjadikan waktu mengajar lebih efisien dan pembelajaran dilakukan secara keterpaduan (saling terkait antar muatan pembelajaran, subtema, maupun tema).



DAFTAR PUSTAKA

Y. Padmono. 2012. Pembelajaran Terpadu untuk Guru SD. Surakarta: Yuma Pustaka
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/26/model-model-pembelajaran-terpadu-321430.html





Tidak ada komentar: