Selasa, 11 Agustus 2015

Please, support me Dad!



Di Warung Gado-gado


Ada 4 meja di sana, meja pertama meja saya, meja kedua yaitu meja milik seorang laki-laki dan perempuan yang nampaknya sepasang kekasih, meja ketiga adalah meja Bapak dan anaknya, dan meja terakhir kosong.


Tiba-tiba muncul rasa cemburu *lha kok? bukan. saya tidak cemburu pada sepasang kekasih yang suap-suapan itu, saya cemburu pada Bapak dan anaknya itu *eh.


Bapak itu sepertinya sedang memberi wejangan pada putrinya yang akan masuk kuliah perdana. Memberikan nasehat dan semangat yang menguatkan putrinya.


Yah, sebenarnya itu keinginan saya. ditemani ayah sampai di sini, diberikan wejangan, dukungan, dan sebagainya.


Akan tetapi, bagaimana bisa jika alam kita saja sudah berbeda?


Syukurlah, di tengah sakitnya pada pertengahan Juni 2011 beliau masih sempat memberikan wejangan dan dukungan agar siap memasuki dunia mahasiswa. Meski saat itu saya pun belum terlalu mengerti tetapi terimakasih Ayah :)


Mungkin saya tidak bisa menjadi Dokter atau Camat seperti yang Ayah mau, tetapi tolong dukung saya dari sana untuk menjadi pendidik. Pendidik yang berdedikasi tinggi seperti Ayah yang berdedikasi bagi daerah. Pendidik yang ikhlas mengabdi seperti Ayah yang ikhlas mengabdikan diri bagi masyarakat desa..

Tidak ada komentar: