Tiap kumpul dengan teman-teman se-geng,selaluuu aja ada yang bikin
kita ketawa. Seru banget! Kayaknya, merekalah satu-satunya teman-teman yang
selalu sukses bikin kita semangat.
Tapiii, kalau kita terus-terusan selalu main
sama teman se-geng, enggak baik juga, girls.
Terlalu bergantung
Mau ke pesta teman
sekelas, kalau enggak ada teman se-geng yang datang, rasanya bakal enggak asik.
Mau pergi kemanapun kayaknya bakal enggak asik kalau enggak ada teman segeng.
Sampai pada akhirnya, kita
enggak bisa kemana-mana sendiri tanpa teman se-gengkita.
Perasaan enggak asik, malu dan enggak nyaman menghantui kalau kita 'berada' di
tempat yang enggak ada teman segeng. Hmm, enggak enak ya?
Enggak punya teman lain
Karena menganggap teman se-geng itu yang paling asik, kita jadi
enggak begitu pengin berteman dengan orang-orang di luar lingkaran kita. Pergaulan kita terbatas. Lingkungan
pertemanan kita, ya itu-itu aja.
Susah adaptasi
Kita terlalu nyaman dengan teman se-geng.
Makanya, kita jadi sering membanding-bandingkan orang lain yang mau masuk ke
kehidupan kita dengan teman se-geng.. Kalau enggak mirip sama teman-teman
se-geng kita, orang baru itu jadi susah bergaul sama kita. Begitu pula
sebaliknya. Kita jadi susah
beradaptasi dan menerima beragam sifat orang-orang baru di sekitar kita.
Harus sama
Kadang-kadang kita jadi terpaksa harus memilih
berdasarkan keputusan teman-teman se-geng kita. Padahal sebenarnya, maksud hati
kita enggak seperti itu. Waduh, kalau terus-terus begini,karakteristik
kita sebagai individu bisa padam!
Jadi, ada baiknya kita bisa memilih kapan kita
main sama teman se-geng, dan kapan kita harus berani 'pergi sendiri'. Soalnya,
kalau terus-terusan nempel sama mereka, kita jadi clingy banget. Duh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar