Jumat, 13 Mei 2016

Sajak Bagi Penguasa Negeri



Dimanakah engkau yang katanya penguasa negeri?
Dimanakah engkau yang katanya pelindung bangsa?
Dimanakah engkau saat jeritan rakyat miskin terdengar di kolong-kolong jembatan megah?
Dimanakah engkau saat tangisan pilu gelandangan terjepit bangunan pencakar langit?
Dimanakah engkau saat teriakan anak-anak korban kekerasan memekakkan telinga?
Dimanakah engkau saat suku bangsamu harus melawan saudaranya sendiri?
Dimanakah engkau saat para ibu mendambakan sekolah bagi anak mereka?
Dimanakah engkau saat keluarga-keluarga tak sanggup membeli beras?
Dimanakah engkau saat jernihnya air dan udara menjadi dambaan?
Dimanakah engkau saat mayoritas dan minoritas menuntut pengakuan?
Dimanakah engkau saat tikus kantor mengangkat kakinya tinggi-tinggi?
Dimanakah engkau saat media tidak dapat dipercaya?
Dimanakah engkau saat para tokoh bermain dagelan?
Dimanakah engkau saat hukum dan HAM tumpul ke atas dan tajam ke bawah?
Dimanakah engkau saat keadilan menjadi ketidakadilan dan sebaliknya?
Dimanakah engkau saat orang asing menjajah tambangmu sendiri?
Dimanakah engkau saat pencuri mengambil kekayaan alammu?
Dimanakah engkau saat negara lain mengusik kedaulatanmu?
Dimanakah engkau saat kesejahteraan bangsamu menjadi impian?
Bukankah katanya fakir miskin dan anak terlantar dipelihara?
Bukankah katanya pendidikan dijamin?
Bukankah katanya kebebasan beragama dilindungi?
Bukankah katanya semua berdasarkan hukum?
Bukankah katanya kedaulatan negara adalah kewajibanmu?
Bukankah katanya kesejahteraan akan dimiliki bangsamu?

Ataukah semua itu hanya katanya? Entahlah..

Tidak ada komentar: