Selasa, 30 September 2014

Makalah Interaksi Sosial

Logo-Unnes-Warna.gif

MAKALAH

Memahami Interaksi antara Manusia dan Lingkungan
serta
Memahami Interaksi antara Individu dan Kelompok



Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar IPS 2
Dosen Pengampu: Dra. Arini Esti Astuti, M.Pd.


Disusun oleh:
Kelompok 2

Anastasia Konga Kaku           (1401512014)
Sri Lestari M. Sughiarti           (1401512018)
Claudia Kartikasari                 (1401512019)
Mikha L. Randongkir             (1401512024)
Ronny Smas                            (1401512027)



Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
2013
BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang akan selalu membutuhkan sesamanya selama ia hidup. Manusia akan hidup dalam satu kelompok atau masyarakat selama hayatnya. Setiap manusia tidak akan mampu hidup sendiri tanpa berhubungan atau bekerjasama dengan manusia lainnya. Hal ini dikarenakan manusia memiliki keterbatasan dan memiliki naluri berhubungan dengan orang lain sejak ia lahir. Manusia memiliki kebutuhan hidup dan kebutuhan itu hanya dapat dipenuhi jika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Hubungan timbal balik antara manusia inilah yang disebut interaksi sosial.

Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya.
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Mennurut pasal 1 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.

Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

1.2              Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan manusia, lingkungan, individu, serta kelompok?
2.      Bagaimana interaksi antara manusia dengan lingkungannya?
3.      Bagaimana interaksi antara individu dan kelompok?
4.      Mengapa dibutuhkan interaksi antara komponen-komponen tersebut dalam ilmu sosial?

1.3              Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dari manusia, lingkungan, individu, serta kelompok.
2.      Memahami interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
3.      Memahami interaksi antara individu dengan kelompoknya.
4.      Mampu menjelaskan interaksi antar komponen dalam ilmu sosial.

BAB II
PEMBAHASAN


Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu manusia dengan individu lainnya, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dan kelompok. Interaksi merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan.

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.

Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan – kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

Interaksi sosial mengandung beberapa pengertian.
Secara Bahasa: inter (antar/saling); action (tindakan).
Secara Etimologis: hubungan timbal balik antarsesamanya.

Dalam keseluruhan interaksi sosial tersebut terdapat beberapa konponen yang turut mempengaruhi proses interaksi tersebut. Komponen-komponen tersebut ialah manusia, lingkungan, individu, serta kelompok,

2.1       Definisi Manusia, Lingkungan, Individu, serta Kelompok
                2.1.1    Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif  maupun negatif.

Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.

Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu  menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.






2.1.2    Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks.

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

2.1.3    Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.

Menurut pendapat Dr. A. Lysen kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai suatu kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Jadi, indivudu merupakan manusia perseorangan atau suatu makhluk yang sebagai kesatuan terbatas.

2.1.4    Kelompok
Kelompok adalah dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, saling berinteraksi, saling adanya ketergantungan dalam mencapai tujuan bersama, adanya rasa kebersamaan dan memiliki, mempunyai norma-norma dan nilai-nilai tertentu.

2.2       Interaksi antar Individu dan Kelompok
A.    Interaksi antar Individu
Yakni suatu kejadian dimana Individu yang satu memberikan pengaruh,
rangsangan kepada individu lainnya.
contoh: orang sedang bercakap-cakap, seorang guru yang memarahi murid yang terlambat.

B.     Interaksi antar Kelompok
Interaksi dimana kepentingan individu dalam kelompok merupakan suatu kesatuan, dan berhubungan dengan kelompok lain.
contoh: perlombaan sepak bola, tawuran antar kelompok.

C.     Menurut Charles P. Loomisciri-ciri interaksi sosial adalah:
1.      Jumlah pelaku lebih dari satu orang.
2.      Komunikasi antarpelaku menggunakan simbol dan lambang.
3.      Ada dimensi waktu.
4.      Ada tujuan yang hendak dicapai.     
1.      Interaksi Individu dengan Individu
Interaksi yang melibatkan dua orang individu ketika terjadi sebuah pertemuan, meskipun tidak melakukan kegiatan apapun. Interaksi sosial pada hakikatnya telah terjadi apabila masing-masing pihak menyadari akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan dalam diri tiap individu. Seperti misalnya aroma minyak wangi, bunyi sepatu, atau hal lainnya yang mengundang reaksi orang lain. Interaksi yang terjadi tidak harus selalu konkret dalam bentuk percakapan atau komunikasi langsung.
jenis interaksi sosial
2.      Interaksi Individu dan Kelompok
Interaksi yang melibatkan satu individu dan sekelompok individu yang didorong oleh kepentingan kedua belah pihak. Bentuk interaksi yang terjadi bisa berbeda menyesuaikan situasi dan kondisi. Contoh yang paling mudah adalah ketika seorang guru berhadapan dengan para muridnya di kelas.

3.      Interaksi antara Kelompok dengan Kelompok
Interaksi yang terjadi melibatkan individu sebagai satu kesatuan dalam kelompok dengan kelompok yang lan. Kepentingan satu individu tidak lagi penting, namun kepentingan bersama itu yang mendominasi. Sebagai contoh adalah interaksi dalam permainan sepakbola antara dua kelompok tim yang berbeda. Tiap individu bermain demi kepentingan timnya, bukan kepentingan dirinya sendiri.

Ketiga hal diatas masih dibagi lagi menjadi dua jenis interaksi berdasarkan implikasi yang terjadi, yakni positif dan negatif. Interaksi negatif terjadi ketika interaksi antara kedua belah pihak terjadi dalam lingkup yang negatif yang berakibat pada permusuhan dan saling menjatuhkan satu sama lain. Sedangkan interaksi yang positif adalah interaksi yang dipenuhi dengan lingkup yang positif dan bersifat membangun serta menguatkan satu sama lain.
2.3       Interaksi Manusia dan Lingkungan
Manusia adalah makhluk hidup oleh karena itu manusia juga berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam interaksi tersebut terdapat pola interaksi antara manusia dan lingkungannya. Apakah manusia mempengaruhi lingkungannya atau sebaliknya manusia dipengaruhi ooleh lingkungan dan apakah kedua-duanya saling mempengaruhi.

Interaksi antara manusia dengan lingkungannya terjadi dari sejak manusia lahir dan menempati dunia ini. Berbagai teori yang dikemukakan untuk dapat memberikan penjelasan terhadap interaksi tersebut. Diketahui bahwa interasksi antara mansuia dan lingkungannya sangatlah kompleks. Hal ini disebabkan oleh karena banyaknya karakteristik yang dimiliki baik manusia dan lingkungan hidupnya yang secara bagian per bagian atau unsur-unsur akan saling berinteraksi. Hubungan atau interaksi tersebut adalah merupakan interaksi yang saling menguntungkan antara satu dengan lainnya.

Dalam sebuah ekosistem manusia adalah menjadi faktor penentu pada ekosistem tersebut. Sehingga menjadi penting untuk mansuia agar dalam melakukan interaksi tersebut agar dapat melanjutkan kehidupan mansuia dan tetap berorientasi pada upaya melestarikan lingkungan hidupnya.

Lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan biotik dan abiotik. Interaksi yang terjadi antara manusia dan lingkungannya tidak hanya ditentukan oleh jenis benda hidup dan benda mati yang ada disekitarnya akan tetapi  juga ditentukan kondisi dan sifat lingkungan tersebut. Di samping itu kelakuan dan tingkat kebudayaan manusia sangat menentukan bentuk dan intensitas interaksi antara manusia dan lingkungannya.

Dalam kesatuan ekosistem kedudukan manusia adalah merupakan satu kesatuan ekosistem. Kehidupan manusia tentulah tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Oleh karena itu sama dengan makhluk lain kelangsungan hidup manusia sangat ditentukan oleh kondisi lingkungannya. Interaksi yang terjadi antara manusia dan lingkungan adalah merupakan interaksi yang saling menguntungkan antara manusia sebagai organisme dengan lingkungan.

Dalam interaksi tersebut manusia membutuhkan daya dukung lingkungan demikian pula sebaliknya. Manusia sebagai orgaisme yang hidup pada lingkungan tertentu sangat membutuhkan lingkungan yang memiliki daya dukung yang besar tehadap kelangsungan hidup manusia. Bentuk interaksi tersebut akan menentukan apakah interksi yang terjadi antara manusia sebagai organisme dalam ekosistem tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor tertentu. Diantara faktor yang mempengaruhi intensitas dan kualitas hubungan yang saling menguntungkan adalah kelakuan dan tingkat kebudayaan manusia.

Teori yang paling populer (meskipun menjadi sebuah pertentangan) adalah teori Evolusi Darwin, yang secara ringkas mengungkapkan bahwa makhluk hidup yang dapat bertahan hidup adalah populasi yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dan di antara populasi tersebut terdapat polulasi yang  menurun dan bahkan punah karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya (McNaungton, Larry, 1998, hal. 953). Hal tersebut yang kemudian dikenal dengan seleksi alam dimana makhluk hidup yang tidak terancam punah adalah makhluk hidup yang mampu bertahan terhadap kondisi alam dimana makhluk hidup tersebut tinggal.

Di dalam suatu ekosistem tempat hidup manusia adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari unsur-unsur lainya (Soerjani, 1987, hal. 190), sehingga manusia seharusnya tetap menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan hidupnya, Jika dalam ekosistem tersebut keserasian huhbungan antara manusia dengan lingkan tetap terpelihara, maka kesehteraan manusia akan terjaga dan sebaliknya jika hubungan tersebut terganggu maka  akan terganggu pula kesejahteraan manusia.
Jadi lingkungan hidup manusia dipengaruhi oleh sifat dan kondisi serta kelakuan dari benda hidup dan benda mati tersebut.

Dalam suatu ekosistem manusia dapat dikatakan sebagai organisme yang paling dominan yang dapat menentukan bentuk dan intensitas interaksinya dengan  lingkungan hidupnya (Soedjiran, 1989, hal: 167). Di dalam kesatuan ekosistem, kedudukan manusia adalah sebagai bagian dari unsur-unsur lain yang tak mungkin dipisahkan dari lingkungannya. Sehingga peran manusia dalam menjaga pelestarian lingkungan atau ekosistemnya sangat dibutuhkan Manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik dengan lingkungannya, sehingga keseimbangan ekosistem  tidak terganggu.

2.4       Faktor yang Mendasari terbentuknya Interaksi Sosial
Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor, baik dari dalam diri manusia itu sendiri maupun dari luar.
1. Faktor dari dalam manusia meliputi:
a.       Dorongan kodrati sebagai makhluk sosial
b.      Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
c.       Dorongan untuk mengembangkan diri
2. Faktor dari luar manusia
a.    Imitasi: proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain. Imitasi bisa membawa dampak positif dan negatif, tergantung dari yang ditiru.
b.    Identifikasiupaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain yang ditirunya.
c.    Sugestirangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan sugesti tersebut menuruti apa yang disugestikannya tanpa berfikir lagi secara kritis dan rasional (bersifat negatif).
d.    Motivasirangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan motivasi tersebut menuruti apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab (bersifat positif).
e.    Simpatisuatu proses kejiwaan, dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau sekelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya, atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
f.    Empati: mirip dengan simpati, tapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja tapi dibarengi perasaan yang sangat dalam.




BAB III
PENUTUP



1.      Simpulan
Manusia sebagai makhluk sosial sekaligus makhluk individu. Manusia melakukan interaksi dengan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kelangsungan dan  kesejahteraan hidupnya. Manusia sebagai individu berinteraksi dalam kelompoknya juga termasuk dalam tujuan sosialisasi. Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi kelompok, lingkungan, dan manusia sebagai individu itu sendiri.

2.      Saran
Dalam interaksi di kelompok maupun lingkungan, manusia harus mampu menjaga lingkungan demi kelangsungan hidup manusia itu sendiri di masa akan datang. Manusia juga perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap kelompok dan lingkungannya sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan.




Tidak ada komentar: