Selasa, 30 September 2014

Artikel Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Seni Musik

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitianPendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Program yang disusun untuk penyelenggaraan pendidikan disebut kurikulum.
Kurikulum yang disusun selalu mengalami perubahan sepanjang waktu. Perubahan ini terjadi dikarenakan penyesuaian penyelenggaraan pendidikan terhadap perkembangan zaman yang diikuti oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada tahun 2013, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menerapkan sebuah kurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, keterampilan, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi serta memiliki sopan santun dan disiplin tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Pada jenjang Sekolah Dasar, kurikulum ini mulai diterapkan di kelas I dan kelas IV.
Pendidikan seni musik merupakan salah satu bidang studi yang termasuk di dalam kegiatan pembelajaran Kurikulum 2013 di sekolah dasar. Kegiatan pembelajaran seni musik di dalam Kurikulum 2013 dikaitkan dengan mata pelajaran lainnya, sehingga tidak ada pemisahan di dalam proses pembelajarannya (terpadu).





1.2              Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2013?
2.      Apa saja kekurangan dan kelebihan dari Kurikulum 2013?
3.      Bagaimana implementasi Kurikulum 2013 di dalam pembelajaran seni musik di SD?

1.3              Tujuan

1.      Mengetahui pengertian Kurikulum 2013.
2.      Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari Kurikulum 2013.
3.      Mencermati implementasi Kurikulum 2013 di dalam pembelajaran seni musik di Sekolah Dasar.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.
Karakteristik Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif (terpadu), tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Terdapat 8 tema pada Kelas I dan 9 tema pada Kelas IV. Tema-tema tersebut ialah sebagai berikut ini:
·         Kelas I
1.      Diriku
2.      Kegemaranku
3.      Kegiatanku
4.      Keluargaku
5.      Pengalamanku
6.      Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri
7.      Benda Hewan dan Tanaman di Sekitarku
8.      Peristiwa Alam
·         Kelas IV
1.      Indahnya Kebersamaan
2.      Selalu Berhemat Energi
3.      Peduli terhadap lingkungan
4.      Berbagai Pekerjaan
5.      Pahlawanku
6.      Indahnya Negeriku
7.      Cita-citaku
8.      Tempat Tinggalku
9.      Makanan Sehat dan Bergizi

Setiap tema di atas diharapkan selesai dalam waktu satu bulan berjalan dan di dalam setiap tema terdapat 4 subtema. Jika 4 subtema tersebut harus diselesaikan oleh guru dalam waktu satu bulan, maka satu minggu setiap subtema diharapkan rampung. Di dalam 1 subtema terdapat 6 pembelajaran, maka satu minggu terdiri dari 6 pembelajaran dan satu hari diharapkan dapat diselesaikan 1 pembelajaran. Untuk memudahkan proses pembelajaran tersebut, Kemendikbud telah menyediakan Buku Guru dan Buku Siswa sejumlah tema yang ada agar memudahkan guru maupun siswa.

2.2       Kekurangan dan Kelebihan Kurikulum 2013

2.2.1    Kekurangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan suatu program di dalam pendidikan yang dirancang untuk kemajuan pendidikan di masa depan. Selayaknya suatu karya, kurikulum ini tidak luput dari cacat atau memiliki kekurangan di dalam pelaksanaannya. Kekurangan Kurikulum 2013 menurut saya ialah:

1.      Guru tidak dilibatkan langsung dalam pengembangan Kurikulum 2013
Guru juga tidak dilibatkan langsung dalam proses pengembangan Kurikulum 2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.

2.      Pemahaman Guru yang kurang akibat pelatihan belum optimal
Sosialisasi yang belum menyeluruh dan pengembangannya yang tidak melibatkan guru menyebabkan kebingungan di kalangan para pendidik. Guru sebagai tenaga pendidik dikatakan diberi kemudahan yang besar dalam pelaksanaan pembelajaran, namun penyuluhan yang kurang dan pelatihan yang belum optimal menyebabkan hambatan tersendiri bagi guru yang harus menyiapkan beberapa mata pelajaran untuk diajarkan sekaligus. Guru kebingungan mengajarkan materi dan menyajikan LKS karena semua materi untuk satu hari dipadatkan di dalam satu pembelajaran.

3.      Ujian masih menjadi permasalahan
Ujian yang diadakan pada tiap pertengahan semester (UTS), dan akhir semester (UAS) menjadi pro dan kontra di kalangan tenaga pendidik dikarenakan evaluasi telah tercantum di akhir setiap tema dan di setiap akhir pembelajaran telah dimasukkan Lembar Kerja Siswa di dalamnya. Sehingga dengan adanya berbagai penilaian masih menjadi pertanyaan mengenai keputusan pengadaan UTS dan UAS.

4.      Buku-buku belum terdistribusikan dengan baik
Buku Paket berupa Buku Guru dan Buku Siswa yang disusun oleh Kemendikbud belum terdistribusi di seluruh wilayah Indonesia.

5.      Kurangnya koordinasi antara pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah pusat
Kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat menyebabkan pelaksanaan Kurikulum 2013 terhambat. Sebagian daerah belum menerapkan meski tersedia tenaga pendidik terlatih untuk penerapan Kurikulum 2013.

2.2.2    Kelebihan Kurikulum 2013
Di dalam Kurikulum 2013 tidak hanya kekurangan akan tetapi terdapat berbagai kelebihan yang melengkapi kurikulum sebelumnya. Dengan kelebihan-kelebihan yang ada, diharapkan kurikulum ini dapat mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 (Gold Generation). Kelebihan Kurikulum 2013 menurut pengamatan saya ialah sebagai berikut:

1.      Pemerataan penggunaan Buku Paket (Buku Guru dan Buku Siswa) di seluruh Indonesia
Kemendikbud menyediakan Buku Paket yang sama untuk seluruh daerah di Indonesia untuk menyamaratakan pendidikan agar tidak adanya kesenjangan antara pusat dan daerah maupun daerah satu dan lainnya.

2.      Penggunaan tematik-integratif atau tematik terpadu di dalam pembelajaran
Kegiatan pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan tematik-terpadu. Setiap pembelajaran dilakukan berdasarkan tema dan subtema yang telah berisi beberapa mata pelajaran. Beberapa mata pelajaran ini diajarkan secara bersamaan agar menciptakan cara berpikir terpadu pada siswa sehingga siswa dapat mengaitkan dan menemukan hubungan antar mata pelajaran.
3.      Memudahkan guru dalam kegiatan pembelajaran
Buku Guru disusun berdasarkan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, tersedia tujuan pembelajaran, media yang digunakan, langkah-langkah kegiatan, dan penilaian yang memudahkan guru dalam menyusun Silabus dan RPP.

4.      Meningkatkan kreatifitas serta inovasi siswa dan guru
Pembelajaran tematik-terpadu menuntut siswa dan guru untuk selalu berinovasi dan mengolah kreatifitas di dalam prosesnya dikarenakan setiap mata pelajaran berkaitan dengan mata pelajaran lainnya. Pendekatan scientific menjadi kunci Kurikulum 2013 ini.

5.      Isi buku yang padat dan terstruktur
Materi di dalam buku yang telah dipadatkan dan disusun secara terstruktu. Siswa tidak perlu membawa berbagai buku sesuai mata pelajaran setiap harinya karena semua mata pelajaran telah dipadatkan di dalam satu buku tema.

6.      Mengutamakan pengembangan sikap, karakter, dan keterampilan
Dalam rangka pendidikan moral dan karakter, aspek penilaian dalam setiap pembelajaran menekankan pada penilaian sikap dan karakter siswa. Keterampilan juga menjadi aspek penting yang disejajarkan dengan pengetahuan. Hal ini dalam tujuan membentuk generasi Indonesia yang mulia akhlak dan karakternya, serta terampil dan berilmu.








2.3       Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Seni Musik di Sekolah Dasar
Implementasi Kurikulum 2013 memiliki banyak hambatan dalam pelaksanaannya, seperti pada kasus-kasus berikut ini:

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Implementasi Kurikulum 2013 di sejumlah daerah masih bermasalah. Buku-buku belum terdistribusikan dengan baik, guru-guru merasa pelatihan belum optimal, dan pemerintah kabupaten/kota mengambil kebijakan sendiri-sendiri.
Di Kabupaten Jember, Jawa Timur, misalnya, guru-guru yang sudah dilatih dan siap menerapkan kurikulum baru, Senin (15/7), tiba-tiba mendapat surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember. ”Kami diminta menunda pelaksanaan kurikulum baru,” kata Kepala SD Kepatihan 02 Jember, Denok Sari Wahyuati. Padahal, semua guru yang berjumlah delapan orang sudah dilatih.
Kepala Dinas Pendidikan Jember Bambang Hariono mengatakan,Kurikulum 2013 belum bisa dilaksanakan sekarang karena banyak guru belum dilatih. ”Kami usahakan dalam waktu kurang dari dua bulan atau tiga bulan sudah terlaksana,” ujarnya.
Di Kota Malang, semua sekolah negeri dan swasta yang berjumlah 270 SD dan sekitar 250 SMP/SMA/SMK akan menerapkan Kurikulum 2013mulai tahun ajaran ini. Padahal, belum semua guru mendapat pelatihan.
”Kami tidak ingin sebagian sekolah menerapkan kurikulum baru, tetapi sekolah lainnya menerapkan kurikulum lama. Nanti evaluasinya bagaimana?” kata Suwarjana, Kepala Bidang Pendidikan SMP-SMA Dinas Pendidikan Kota Malang.
Oleh karena itu, Kota Malang mengambil kebijakan akan menerapkanKurikulum 2013 di semua sekolah di seluruh jenjang pendidikan. ”Untuk buku-bukunya, sambil jalan kami pikirkan bersama,” ujar Suwarjana.
Di Nusa Tenggara Timur, empat SMA negeri dan swasta unggulan sudah dipilih untuk menerapkan Kurikulum 2013. Meski guru-guru sudah dilatih, penerapan Kurikulum 2013 ditunda. ”Kami belum siap jika harus melaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Saat ini kami masih akan melakukan sosialisasi,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga NTT Clemens Meba.
Adapun di SMP Negeri 7 Pematang Siantar, Sumatera Utara,Kurikulum 2013 akan diterapkan mulai pekan depan.
”Sekarang siswa masih menjalani masa orientasi terlebih dahulu,” kata Wakil Kepala SMP Negeri 7 Pematang Siantar Binsar Butar-Butar.
Sementara di Solo dan daerah lain belum semua buku Kurikulum 2013diterima sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh saat meninjau pelaksanaan kurikulum baru di Yogyakarta membenarkan adanya sekolah yang kekurangan buku ataupun belum menerima buku karena masih dalam proses pengiriman.
”Mudah-mudahan buku sudah diterima 2-3 hari lagi,” kata Nuh di SMA Negeri 1 Bantul, DI Yogyakarta, dengan didampingi Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X.
Direktur Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Harris Iskandar menambahkan, sampai saat ini belum diperoleh data rinci sekolah yang kekurangan atau kelebihan buku pegangan. Hal itu baru dapat diketahui dalam satu pekan ini setelah semua buku sampai disekolah.
(ELN/LUK/EKI/WER/EGI/SIR/KOR/ENG/RWN/SEM/WSI)

Kasus-kasus di atas adalah sebagian kecil dari permasalahan munculnya sebuah kurikulum baru, Kurikulum 2013. Sebuah kurikulum yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).
Menurut pendapat saya, sebuah program baru yang masih disosialisasikan tentu memiliki banyak kekurangan dan hambatan dalam prosesnya. Sebagai masyarakat yang bijak kita tidak dapat mempersoalkan siapa yang salah atas hambatan tersebut. Semua pihak tentu berperan dalam implementasi kurikulum ini, tidak hanya pemerintah maupun tenaga pendidik.
Implementasi kurikulum di dalam pembelajarannya telah cukup baik. Meski penerapan kurikulum ini masih terbatas pada sekolah-sekolah yang ditunjuk menjadi sekolah model Kurikulum 2013.

Pembahasan yang akan saya ulas yakni mengenai Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Seni Musik di Sekolah Dasar.
Pembelajaran Seni Musik di dalam Kurikulum 2013 termasuk ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Mata pelajaran ini terdiri atas Seni Musik (bernyanyi), Seni Lukis (menggambar), dan Prakarya (keterampilan). Seni Musik di kelas I contohnya (bernyanyi) diajarkan oleh guru tidak hanya terfokus kepada mata pelajaran itu tetapi diajarkan bersamaan dengan PJOK, bernyanyi sambil bergerak atau berolahraga (Tema Diriku, Subtema Tubuhku, Pembelajaran 5).  Pembelajaran Seni Musik (bernyanyi) juga dapat dilakukan bersamaan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia (menyebutkan urutan) sehingga siswa secara tidak disengaja telah memahami dua mata pelajaran yang berbeda.
Kurikulum 2013 sebenarnya telah dirancang sebaik mungkin agar siswa dapat memahami berbagai mata pelajaran sekaligus tanpa memberatkan siswa itu sendiri. Di dalam penerapannya tergantung dari para pendidik itu sendiri bagaimana berkreasi dan berinovasi sesuai petunjuk (Buku Guru) yang telah disediakan.
Belajar dari pengalaman kurikulum lama yang isinya terlalu kompleks dan adanya pemisahan mata pelajaran sehingga memberatkan peserta didik, menurut saya di dalam implementasinya kurikulum ini akan lebih baik dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Dikarenakan adanya penggunaan pembelajaran tematik-terpadu (keterpaduan). Terkhususnya mata pelajaran Seni Musik yang dipadukan dengan mata pelajaran lainnya akan membuat pemahaman siswa lebih meningkat dan menghasilkan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di dalamnya.
Terlepas dari kurangnya pelatihan maupun masih membingungkan para guru, saya berpikir bahwa kurikulum ini lebih baik daripada kurikulum lama. Kurikulum ini tidak melupakan bahwa sikap, karakter, akhlak yang mulia adalah komponen penting di dalam pendidikan. Keterampilan juga yang patut disejajarkan dengan pengetahuan. Keterampilan di dalam seni musik contohnya harus diseimbangkan dengan pengetahuan seni musik yang didapatkan siswa tanpa mengabaikan mata pelajaran lainnya. Secara keseluruhan, saya setuju dengan Kurikulum 2013 yang menggunakan tematik-integratif atau tematik-terpadu. Rancangan pemerintah ini disusun demi mewujudkan cita-cita dan kemajuan Bangsa Indonesia di masa depan.
BAB III
PENUTUP

3.1        Simpulan
Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang disusun oleh Kemendikbud untuk mewujudkan cita-cita dan kemajuan Bangsa Indonesia. Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik-integratif. Pembelajaran ini menggunakan tema dan mengintegrasikan mata pelajaran yang satu dan lainnya sehingga menciptakan keterpaduan dalam belajar.
Menurut penulis, implementasi kurikulum ini akan lebih baik dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Terkhususnya mata pelajaran Seni Musik yang dipadukan dengan mata pelajaran lainnya akan membuat pemahaman siswa lebih meningkat dan menghasilkan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di dalamnya.
Kurikulum ini tidak melupakan bahwa sikap, karakter, akhlak yang mulia adalah komponen penting di dalam pendidikan. Keterampilan juga yang patut disejajarkan dengan pengetahuan. Keterampilan di dalam seni musik contohnya harus diseimbangkan dengan pengetahuan seni musik yang didapatkan siswa tanpa mengabaikan mata pelajaran lainnya.

3.2        Saran
Di dalam penerapan Kurikulum 2013, semua pihak berperan dalam kelangsungan dan kelancarannya di sekolah. Pemerintah selaku perancang kurikulum seharusnya meningkatkan sosialisasi dan pelatihan kepada para guru agar dapat melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik di lapangan. Para guru sebaiknya semakin giat mengembangkan kreatifitas dan inovasi di dalam kegiatan belajar-mengajar. Kalangan orangtua turut memberi andil dalam implementasi kurikulum ini dengan mendukung terlaksananya kurikulum tersebut. Dengan campur tangan dari semua pihak, penulis yakin kesuksesan Kurikulum 2013 dan kemajuan generasi bangsa dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA


id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013



Tidak ada komentar: